JADIKAN KAMI TUNAS-TUNAS BANGSA YANG BERILMU TINGGI

Sabtu, 01 Maret 2008

Sayuran dan Buah-buahan Pencegah Penyakit Jantung


Sayuran dan Buah-buahan Pencegah Penyakit Jantung

UNTUK jutaan masyarakat dunia yang sadar akan kesehatan, antioksidan baik vitamin, maupun suplemen menjadi bagian gaya hidup. Sebagian orang mengerti bahwa di dalam tubuh terdapat suatu molekul radikal bebas yang dikategorikan molekul perusak, mengoksidasi berbagai biomolekul dan seluruh sel yang diyakini dapat menyebabkan penuaan dini, penyakit jantung, dan memicu terbentuknya sel kanker. Untuk melawan molekul ini diperlukan antioksidan, yaitu senyawa yang dapat mencegah terbentuknya molekul ini.

Secara alamiah tubuh manusia telah dilengkapi sistem pertahanan antioksidan yang terdiri atas katalase (Cat), superoksida dismutase (SOD), glutathion peroksidase (GPx), glutathion-S-transferase (GST), Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), gultathion tereduksi (GSH), total sulfhydryl group (TSH), dan vitamin C dan E. Namun demikian, antioksidan tersebut tidak sepenuhnya dapat mencegah kerusakan sel. Sistem perbaikan atau pencegahan yang efisien oleh antioksidan tetap berasal dari diet (makanan). Selain vitamin E, C, dan A, karoten, sejumlah antioksidan dari diet merupakan komponen bioaktif asal makanan seperti senyawa flavonoid, polifenol dan senyawa lainnya yang dapat diperoleh dari buah-buahan, lalab, sayuran, rempah, dan teh. Senyawa golongan fenolik seperti flavonoid lebih banyak diandalkan pada produk herbal suplemen antioksidan yang membanjiri masyarakat saat ini. Isu antioksidan ini lebih ditujukan pada pencegahan optimal berkembangnya penyakit degeneratif dan memotivasi masyarakat untuk mengonsumsi menu hijauan. Antioksidan yang terdapat dalam sayuran, lalab, dan buah-buahan harus menjadi kebutuhan dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayuran dan buah-buahan dapat mengurangi risiko aterosklerosis, yaitu penyebab penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan stroke. Tulisan singkat ini adalah untuk menunjukkan peran penting sayuran dan buah-buahan dalam mencegah penyakit kardiovaskuler.

Perkembangan aterosklerosis

Aterosklerosis ditandai oleh perkembangan timbunan lemak pada lesi aterosklerotik dalam sejumlah besar arteri. Aterosklerosis terbentuk oleh akumulasi lipoprotein di dalam intima pembuluh darah arteri, adhesi monosit di dalam endotelium arteri, dan emigrasi monosit ke intima arteri yang merupakan respons terhadap stimuli kemotaktik. Faktor-faktor pertumbuhan, sitokin dan substansi vasoaktif lainnya yang disekresi oleh makrofah, sel otot halus, dan sel endotelial memengaruhi aterosklerosis. Pada tahap berikutnya, sel otot halus bermigrasi dari tunika media arteri ke intima, kemudian terjadi proliferasi dan akumulasi kolesterol. Komposisi protein jaringan konektif ekstraseluler berubah, dan jumlahnya bertambah dan berpotensi untuk memfasilitasi retensi lipoprotein. Pada lesi aterosklerotik yang telah menjadi plak, kolesterol berubah menjadi kristal. Selanjutnya akan terjadi pengapuran, nekrosis, dan pendarahan. Penyebab umum serangan jantung akut (stroke) adalah penyumbatan tiba-tiba pada koroner atau arteri serebral yang disebabkan oleh trombosis dari plak aterosklerotik.

Antioksidan penghambat aterosklerosis

Hipotesis oksidasi yang didukung oleh banyak percobaan menyatakan bahwa berbagai mekanisme oksidasi lipoprotein memicu perkembangan aterosklerosis.

Lipoprotein termasuk LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) masuk ke dalam arteri. LDL yang tertahan dalam arteri dapat dioksidasi oleh sejumlah sel dalam arteri, a.l. sel endotelial, sel otot halus (SMC), monosit, makrofah, dan limfosit yang terdapat dalam lesi aterosklerotik. Oksidasi lipoprotein ini dapat dihambat oleh antioksidan. LDL teroksidasi meningkatkan produksi faktor kemotaktik seperti protein-1 kemotaktik monosit (MCP-1) oleh sel endotelial dan meningkatkan endotelial untuk mengeluarkan molekul adhesi sel intraseluler (ICAM-1) dan molekul adhesi sel vaskuler (VCAM-1) yang memfasilitasi rekrutmen monosit. Oksidasi mengubah LDL menjadi bentuk yang cepat didegradasi oleh makrofah. Akumulasi LDL (kolesterol) dalam makrofah akan mengubah makrofah menjadi sel busa.

Pengambilan LDL arteri dapat dicegah oleh vitamin E. Hal ini menunjukkan bahwa LDL yang dimodifikasi pada makrofah dalam subendotelium terjadi melalui reseptor penangkap LDL teroksidasi. LDL teroksidasi juga dapat meningkatkan produksi reseptor penangkap. Antioksidan bersifat mengurangi aterosklerosis dengan cara menghambat metabolisme LDL dalam lesi aterosklerosis sekunder untuk mencegah oksidasi LDL pada lesi aterosklerotik. Penghambatan aterosklerosis melalui penghambatan oksidasi LDL ditunjukkan oleh sekresi VCAM-1 pada endotelial yang disebabkan oleh LDL teroksidasi sebagian dapat dicegah melalui pemberian antioksidan seperti vitamin E dan probucol pada sel endotelial. Vitamin E juga dapat menghentikan proliferasi sel otot halus (SMC) yang distimulasi oleh LDL teroksidasi. Antioksidan juga mengurangi toksisitas LDL yang teroksidasi terhadap sel endotelial, sel otot halus dan makrofah. Lebih lanjut antioksidan mengurangi degradasi oksidatif akibat nitrit oksida, membatasi vasokontriksi dan mengurangi tekanan darah.

Lalab, sayuran, dan buah-buahan adalah sumber antioksidan

Sayur dan buah-buahan merupakan sumber utama antioksidan karena mengandung tokoferol, asam askorbat, karotenoid, serta senyawa polifenol dan flavonoid. Dua jenis senyawa saat ini banyak mendapat perhatian karena merupakan komponen bioaktif pada makanan khususnya sebagai antioksidan. Flavonoid terdapat pada daun, bunga, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, bulir padi, rempah, dan pada tumbuhan berkhasiat obat. Sebagai contoh, kandungan flavonoid kuersetin glikosida dalam daun kol bisa mencapai 273 mg/kg berat basah, sayuran hijau seperti kangkung dan bayam kandungan flavonoid kaemferol glikosida mencapai 250 mg/kg/berat basah. Kulit kacang merah mengandung 7-9 % prosianidin. Flavonoid dan polifenol telah diketahui secara medis sebagai senyawa antitumor, antialergi, antiiskemia, dan antiperadangan. Dengan demikian, peran diet antioksidan polifenol dan flavonoid terpenting dari sayuran dan buah segar dan teh adalah mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Teh hijau mengandung epikatekin dan anggur merah mengandung katekin, sedangkan jus apel mengandung asam klorogenat, floretin, katekin, prosianidin. Sementara kulit apel mengandung antosianin dan flavonol glikosida yang memiliki kapasitas antioksidan dan sangat efisien untuk mencegah oksidasi LDL. Keseluruhan kandungan senyawa kimia tersebut di atas sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskuler. Berikut ini adalah beberapa kandungan senyawa fenol tumbuhan pada sayuran dan buah-buah yang sangat bermanfaat untuk penyakit kardiovaskuler.

Vitamin E adalah adalah antioksidan yang bersifat melindungi sel dari kerusakan oksidatif, mencegah oksidasi LDL, meningkatkan sistem imun, mengurangi kerusakan oksidatif pada jaringan spesial seperti lensa mata, jaringan syaraf, dan pembuluh darah. Salah satu sumber vitamin E dari makanan, misalnya minyak nabati seperti minyak kedelai dan minyak jagung, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar, dan tauge.

Vitamin C adalah antioksidan yang banyak terdapat pada sayuran dan buah. Secara alamiah manusia tidak mampu menyintesis vitamin C dari glukosa sehinggga vitamin C harus diperoleh dari makanan dan tablet vitamin C. Berikut adalah jenis sayuran dan buah-buahan yang mempunyai kandungan vitamin C tinggi.

Uraian singkat di atas menunjukkan proses dan manfaat sayuran dan buah-buahan di sekitar kita untuk mencegah penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung dan stroke. Semoga bermanfaat.
SELAMAT DATANG DI BLOG SONEOGONDRONG@GMAIL.COM WWW.LAROSOSENG.ORG

3 komentar:

4koe mengatakan...

Wahai Pemilik Blog,,,, Kenapa anda lebih memilih nama web anda menjada nama Naskleng dari pada nama yg lain..??? Padahal setelah mengunjungi blog anda.. isi dari pada blog anda kebanyakan adalah mendidik??? Bisa tolong kasih komentar kenapa?

mata mengatakan...

artikelnya bagus banget, tpi kenyataannya,masih jarang orang yang mengonsumsi sayuran, padahal makan sayuran dapat mencegah penyakit.

zagallisex mengatakan...

Memangnya kata "Naskleng" apa artinya?

Templates-Gallery